skip to main | skip to sidebar

Sumber Belajar Bahasa Indonesia

Berlatih dan Berbagi

  • Entries (RSS)
  • Comments (RSS)
  • Home
  • Bin 7
  • Bin 8
  • Bin 9

Sabtu, 19 Mei 2012

PENGEMBANGAN RPP KELAS VIII SM GENAP

Diposting oleh SUMBER BELAJAR di 19.23 Label: BIN 8



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP 1-12 )

Sekolah                        : SMPN 
Mata Pelajaran            : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester           : VIII/2
Standar Kompetensi    : Menulis
16. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas
Kompetensi Dasar       : 16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai
Alokasi Waktu             : 4 x 40 menit (2 kali pertemuan)
Indikator
·      Mampu menentukan tema yang akan dijadikan bahan menulis puisi.
·      Mampu mendata kata-kata yang sesuai sebagai bahan menulis puisi.
·      Mampu menulis puisi dengan kata-kata yang telah dipilih.

I.       Tujuan Pembelajaran
·        Siswa dapat menentukan tema.
·        Siswa dapat mendata kata-kata.
·        Siswa dapat menyunting puisi.

II.    Karakter yang Diharapkan
·        Kerja keras
·        Kreatif
·        Mandiri
·        Tanggung jawab  



III. Materi Pembelajaran
·      Pengertian puisi bebas
·      Pilihan kata/diksi (struktur fisik puisi)
(terlampir)

IV.  Metode Pembelajaran
·      Pemodelan

V.     Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Waktu
(menit)
I
Awal




·       Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran.
·       Guru dan siswa bertanya jawab tentang  pengalaman siswa dalam menulis puisi.




Tanya jawab



15’

Inti
·       Guru memberikan sebuah contoh puisi.
·       Guru dan siswa mengidentifikasi pilihan kata yang digunakan dalam contoh puisi tersebut.
·       Siswa menentukan tema puisi yang akan dibuat.
·     :  Siswa mendata kata-kata yang berkaitan dengan tema.
·       Siswa menulis puisi dengan memperhatikan pilihan kata.

Pemodelan











50’

Akhir
·      Guru dan siswa melakukan refleksi dengan bertanya jawab seputar kesulitan siswa ketika pembelajaran.

Tanya jawab

15’
II
Awal
·      Guru menanyakan tugas siswa pada pertemuan sebelumnya.

Tanya jawab

15’
Inti
·      Siswa membacakan puisinya.
·      Guru dan siswa membahas pilihan kata dalam puisi yang ditulis siswa.
·      Siswa menyunting puisi milik temannya.
·      Siswa menempelkan puisinya di papan tulis dan memilih puisi dengan pilihan kata terbaik.




Penugasan




50’
Akhir
·      Guru meminta siswa menyalin puisi dan mengumpulkan untuk dijadikan antologi puisi.
·      Penuttp.

Penugasan


15’

VI.  Media dan Sumber Belajar
·        Media                         :
-         Teks puisi berjudul “Pernik Terminal” dari buku teks.
·          Sumber            :          
Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suparno, dkk. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 2 SMP/MTs. Jakarta: Bumi Aksara.

VII.      Penilaian
Penilaian hasil
·      Teknik penilaian            : portofolio
·      Bentuk  instrumen          : rubrik penilaian menulis puisi
·      Instrumen                      : - Tentukan tema puisi kalian!
-  Daftarlah kata-kata puitis yang berkaitan dengan tema yang dipilih!
-  Tulislah puisi berdasarkan kata-kata yang telah dipilih!

                                                                                      Malang, 24 Januari 2012
            Mengetahui,                                                                             
Kepala Sekolah,                                                            Guru Pengajar


           ---------------------                                                       ------------------------
LAMPIRAN MATERI

Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu. Aturan yang dimaksud misalnya jumlah kata, jumlah baris, jumlah bait, dan persamaan bunyi atau rima. Dalam puisi bebas, aturan-aturan itu boleh diikuti boleh tidak, yang terpenting adalah bagaimana pikiran dan perasaan itu dapat diekspresikan dengan pilihan kata yang tepat sehingga menghasilkan makna yang tajam dan mendalam. Dalam menulis puisi bebas, kita bebas mengekpresikan pengalaman-pengalaman hidup, pikiran, perasaan, imajinasi, atau cita-cita. Namun, dalam mengekspresikan tersebut tetap harus memperhatikan estetika atau keindahan berbahasa.

Menulis puisi dengan pilihan kata yang sesuai
Diksi (pilihan kata), dalam menulis puisi penyair harus cermat dalam memilih dan mempertimbangkan kata-kata yang akan dipakainya dalam puisi agar mampu mewakili suasana, perasaan, serta keindahan puisinya. Diksi atau pilihan kata akan sangat menentukan keindahan dan kebermaknaan puisi. Kata-kata dalam puisi cenderung konotatif dan kias sehingga akan memberikan nilai rasa tertentu. Pada contoh puisi di bawah ini, pilihan kata telanjang untuk kaki-kaki dianggap penulis lebih tepat dan puitis daripada penggunaan kata tanpa alas.
Contoh:
Menatap luas hamparan samudra
Debur-debur ombak menyapu
Tiap kaki-kaki telanjang
...

Barfield sebagaimana yang dikutip oleh Pradopo (1987:54) mengemukakan bahwa kata-kata dipilih dan disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan atau dimaksudkan untuk menimbulkan imajinasi estetik, maka hasilnya itu disebut diksi puitis. Jadi, diksi itu untuk mendapatkan kepuitisan dan untuk mendapatkan nilai estetik.




Contoh:
Aku
...
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
...

            Pemilihan judul Aku (yang semula berjudul Semangat) mengandung perasaan yang menunjukkan kepribadian penyair dan semangat individualitasnya. Pada judul yang sebelumnya, yaitu Semangat, terkandung arti perasaan yang menyala-nyala dan terasa ada ada sifat propagandis, berlebih-lebihan, dan ‘semangat-semangatan’.
Lalu, pemilihan kata ‘ku mau (semula ‘ku tahu) menunjukkan kepribadian yang kuat. Ia mau orang lain tidak bersedih, tidak merayu atas kematiannya. Bandingkan dengan dengan kata ‘ku tahu yang menunjukkan (mengandung) perasaan pesimistis.

            Selain diksi/pilihan kata, dalam menulis puisi juga perlu memperhatikan hal-hal seperti gaya bahasa/majas, rima, dan citraan.
1.  Gaya bahasa, dalam menyampaikan ide pada sebuah puisi sering kali penulis menggunakan bahasa kiasan, yakni tidak secara langsung mengungkapkan makna asli tetapi melalui perumpamaan-perumpaan dan sebagainya. Bahasa kiasan merupakan unsur untuk mendapatkan kepuitisan. Bahasa kiasan ada bermacam-macam, diantaranya sebagai berikut.
a.         Perbandingan (simile)
b.         Metafora
c.         Perumpamaan epos (epic simile)
d.         Personifikasi
e.         Metonimi
f.           Sinekdoki
g.         Alegori

2.    Rima adalah bunyi-bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata-kata dalam larik dan bait puisi. Dalam puisi bunyi bersifat estetik, merupakan unsur puisi untuk mendapatkan keindahan dan tenaga ekspresif. Bunyi memiliki peranan yang sangat penting dalam puisi, yaitu untuk memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, dan menimbulkan bayangan angan yang jelas (Pradopo, 1987:22).

3.    Citraan (pengimajian) adalah penggambaran mengenai objek berupa kata, frasa, atau kalimat yang tertuang di dalam puisi. Citraan dimaksudkan agar pembaca dapat memperoleh gambaran konkret tentang hal-hal yang ingin disampaikan oleh pengarang atau penyair. Dengan demikian, unsur citraan dapat membantu kita dalam menafsirkan makna dan menghayati sebuah puisi secara menyeluruh. Jenis citraan terbagi menjadi tujuh, yaitu citraan penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan, gerak, dan perasaan (Pradopo, 1987:81).

Contoh Puisi

Pernik Terminal

Suara bising mesin dinyalakan
Anak-anak berebut menjajakan
Para pengamen menyelinap
Menambah suasana gelap

            Penjual kurus
            Mengangkat kardus
            Menyongsong hidup keras
            Menggapai angan tanpa batas

LAMPIRAN RUBRIK PENILAIAN

Rubrik Penilaian Hasil Menulis Puisi

No.

Aspek

Deskripsi

Skor

1.

Kesesuaian isi puisi dengan tema yang dipilih
·      Puisi yang ditulis sesuai dengan tema yang dipilih
·      Puisi yang ditulis cukup sesuai dengan tema yang dipilih
·      Puisi yang ditulis kurang sesuai dengan tema yang dipilih
·      Puisi yang ditulis tidak sesuai dengan tema yang dipilih
5

3


2

1

2.

Kesesuaian  penggunaan pilihan kata (diksi)
·      Pilihan kata (diksi) yang digunakan sudah sesuai
·      Pilihan kata (diksi) yang digunakan cukup sesuai
·      Pilihan kata (diksi) yang digunakan kurang sesuai
·      Pilihan kata (diksi) yang digunakan tidak sesuai
5

3


2

1

Skor maksimal = 10
Keterangan:
Nilai akhir = perolehan skor x skor ideal (100)
                                skor maksimal (10)

Rubrik Penilaian Proses

No.
Nama Siswa
Aktif dan penuh inovatif
Menghargai karya teman
Kesediaan mengerjakan tugas
Nilai
1.
XX
+ (3)
+ (3)
+ (3)
9































 Catatan:
+          : Bersedia mengerjakan tugas, menghargai karya teman, dan aktif mengikuti seluruh proses pembelajaran. Skor 3
-          : Tidak bersedia mengerjakan tugas, tidak menghargai karya teman, dan tidak aktif mengikuti seluruh proses pembelajaran. Skor 1


 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP 2)


Sekolah                        : SMPN
Mata Pelajaran            : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester           : VIII/2
Standar Kompetensi    : Menulis
16. Mengungkapkan pikiran dan perasaan dalam puisi bebas
Kompetensi Dasar       : 16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan
Alokasi Waktu             : 2 x 40 menit (1 kali pertemuan)
Indikator
·      Mampu menentukan tema yang akan dijadikan bahan menulis puisi.
·      Mampu mendata kata-kata yang memiliki bunyi seirama sebagai bahan menulis puisi.
·      Mampu menulis puisi dengan kata-kata dengan bunyi seirama yang telah dipilih.

I.       Tujuan Pembelajaran
·        Siswa dapat menentukan tema.
·        Siswa dapat mendata kata-kata yang memiliki bunyi seirama.
·        Siswa dapat menulis puisi dengan kata-kata seirama.

II.    Karakter yang Diharapkan
·        Kerja keras
·        Kreatif
·        Mandiri
·        Tanggung jawab


III. Materi Pembelajaran
·      Pengertian rima (persajakan) dalam puisi
·      Contoh-contoh puisi berima
(terlampir)

IV.  Metode Pembelajaran
·      Pemodelan

V.     Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Waktu
(menit)
Awal



·       Guru menyampaiakan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
·       Bertanya jawab tentang apa itu persajakan.



Tanya jawab




15’

Inti
·       Guru memberikan sebuah contoh puisi bersajak.
·       Guru dan siswa mengidentifikasi rima dalam contoh puisi tersebut.
·       Siswa menentukan tema dan mendata kata-kata dengan bunyi yang seirama.
·       Siswa menulis puisi.
·       Siswa menukarkan puisinya dengan temannya, lalu menyunting puisi tersebut.

Pemodelan



50’
Akhir
·      Guru dan siswa melakukan refleksi dengan bertanya jawab seputar kesulitan siswa ketika pembelajaran.
·      Penutup.

Tanya jawab

15’

VI.  Media dan Sumber Belajar
·        Media                        
-         Teks puisi berjudul “Aku” (Chairil Anwar)


·                                                       Sumber           
Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Anwar, Chairil. 2009. Aku Ini Binatang Jalang. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

VII.      Penilaian
Penilaian hasil
·      Teknik penilaian            : portofolio
·      Bentuk  instrumen          : rubrik penilaian menulis puisi
·      Instrumen                      : - Tentukan tema puisi kalian!
-  Daftarlah kata-kata dengan bunyi seirama yang berkaitan dengan tema yang dipilih!
-  Tulislah puisi berdasarkan kata-kata tersebut!


                                                                                     Malang, 31 Januari 2012
            Mengetahui,                                                                             
Kepala Sekolah,                                                            Guru Pengajar

----------------------                                                    -------------------



LAMPIRAN MATERI

Dalam menulis puisi, penulis tidak terikat oleh aturan-aturan tertentu. Meskipun demikian, dalam menulis puisi, kita harus memperhatikan pilihan kata yang tepat 1)untuk mengungkapkan perasaan serta memperhatikan persajakan atau persamaan bunyi.2)
Persajakan yang baik akan menimbulkan efek keindahan. Persajakan atau
persamaan bunyi dalam puisi itu dapat berupa persamaan konsonan (aliterasi), persamaan vokal (asonansi), persamaan bunyi akhir, persamaan bunyi tengah, persajakan vertikal, dan persajakan horizontal.

a.    Asonansi dan Aliterasi
Perhatikan kutipan puisi Chairil Anwar berikut ini!
(1) AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
...
(Deru Campur Debu)
(2) AKU
...
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
...

Pada kutipan (1) di atas dapat kamu temukan adanya persamaan bunyi u pada kata waktuku, kumau, merayu, dan itu. Persamaan bunyi vokal seperti itu disebut asonansi. Pada kutipan (2) dapat kamu temukan persamaan bunyi ng pada kata binatang, jalang, dan terbuang. Persamaan bunyi konsonan seperti itu disebut aliterasi.

b. Rima Awal dan Rima Akhir
Perhatikan kutipan berikut ini!
(1) BERKAWAN HUJAN
mungkin aku mesti berkawan hujan
membiarkan binar air datang
menyapu letih perjalanan
biar aku kuyup
mengigil dengan tubuh yang gemetar
...
Alex Nainggolan, Jakarta, 27 Desember 2006

(2) TUTUP TAHUN
kini kujadwal ulang seluruh tubuh
menginap setahun di tempurung waktu
desember tertawa
renyah dan basah dalam hujan
...
Alex Nainggolan, Jakarta, 27 Desember 2006

Pada kutipan (1) di atas kamu menjumpai persamaan bunyi di awal kata, yaitu bunyi me pada kata membiarkan, menyapu, dan menggigil. Persamaan bunyi atau persajakan tersebut dikenal dengan rima awal. Pada kutipan (2), kamu akan menjumpai persamaan bunyi uh di akhir kata, yaitu pada kata seluruh dan tubuh. Selain itu, kamu juga dapat menemukan persamaan bunyi ah pada kata renyah dan basah. Persajakan pada akhir setiap kata seperti itu disebut rima akhir.

c. Persajakan Vertikal dan Persajakan Horizontal
Perhatikan kutipan berikut ini!
1) PELUKLAH AKU SEKALI SAJA
...
kelembutan itu tak lagi bersemai
kasih sayang sudah menjauh
sudah banyak kekerasan yang terkeraskan
sudah banyak tangis yang tak tertangisi
sudah banyak rintihan yang tak kau peduli
sudak banyak siksaan yang kau lakukan
...
Sumber: Republika, Minggu, 04 Maret 2007

2) KEINGKARAN
terlalu banyak janji tak bisa ditunaikan
terlalu banyak harapan terhamparkan
daun-daun berserakan tak tersapu
dan angin pun pergi entah ke mana
yang berdiri di sini hanya panorama
kediaman
Sumber: Republika, Minggu, 04 Februari 2007

3) DOA
kenang, kenanglah kami
teruskan, teruskan jiwa kami
menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
...

Pada kutipan (1) dan (2) di atas dapat kamu temukan persamaan bunyi bahkan perulangan kata sudah banyak dan terlalu banyak dalam baris atau larik yang berbeda. Persamaan bunyi yang demikian disebut dengan istilah persajakan vertikal. Berbeda pada kutipan (3), kamu dapat menjumpai persamaan bunyi (perulangan kata) kenang dan teruskan dalam baris atau larik yang sama. Persamaan bunyi seperti itu disebut
persajakan horizontal.


LAMPIRAN RUBRIK PENILAIAN

Rubrik Penilaian Hasil Menulis Puisi

No.

Aspek

Deskripsi

Skor

1.

Kesesuaian isi puisi dengan tema yang dipilih
·      Puisi yang ditulis sesuai dengan tema yang dipilih
·      Puisi yang ditulis cukup sesuai dengan tema yang dipilih
·      Puisi yang ditulis kurang sesuai dengan tema yang dipilih
·      Puisi yang ditulis tidak sesuai dengan tema yang dipilih
5

3


2

1

2.

Kesesuaian  penggunaan rima
·      Puisi kaya akan rima yang dapat menimbulkan rasa indah, membangkitkan perasaan, dan menimbulkan bayangan angan yang jelas
·      Puisi kaya akan rima tetapi kurang dalam menimbulkan rasa indah, membangkitakan perasaan, dan bayangan angan yang ditimbulka kurang jelas
·      Puisi kurang kaya akan rima
·      Puisi tidak ada rima


5



3



2
1

Skor maksimal = 10
Keterangan:
Nilai akhir = perolehan skor x skor ideal (100)
                                skor maksimal (10
Rubrik Penilaian Proses

No.
Nama Siswa
Aktif dan penuh inovatif
Menghargai karya teman
Kesediaan mengerjakan tugas
Nilai
1.
XX
+ (3)
+ (3)
+ (3)
9































 Catatan:
+          : Bersedia mengerjakan tugas, menghargai karya teman, dan aktif mengikuti seluruh proses pembelajaran. Skor 3
-          : Tidak bersedia mengerjakan tugas, tidak menghargai karya teman, dan tidak aktif mengikuti seluruh proses pembelajaran. Skor 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP 3 )


Sekolah                        : SMPN
Mata Pelajaran            : Bahasa dan Sastra Indonesia
Kelas/Semester           : VIII/2
Standar Kompetensi    : Membaca
15. Memahami buku novel remaja (asli atau terjemahan) dan antologi puisi
Kompetensi Dasar       : 15.2 Mengenali ciri-ciri umum puisi dari buku antologi puisi
Alokasi Waktu             : 4 x 40 menit (2 kali pertemuan)
Indikator
·      Mampu mengidentifikasi ciri puisi dari segi bahasa.
·      Mampu mengidentifikasi ciri puisi dari segi pilihan kata.
·      Mampu mengidentifikasi ciri puisi dari segi rima/persajakan.
·      Mampu mengidentifikasi makna larik-larik puisi.

I.       Tujuan Pembelajaran
·        Siswa dapat mengidentifikasi ciri bahasa.
·        Siswa dapat mengidentifikasi ciri pilihan kata.
·        Siswa dapat mengidentifikasi ciri rima/persajakan.
·        Siswa dapat mengidentifikasi makna.

II.    Karakter yang Diharapkan
·        Disiplin
·        Rasa ingin tahu
·        Komunikatif
·        Tanggung jawab

III. Materi Pembelajaran
·      Unsur pembangun puisi (fisik dan batin)
·      Contoh puisi dari beberapa antologi puisi
(terlampir)

IV.  Metode Pembelajaran
·      Diskusi kelompok
·      Kuis  

V.     Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan
Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Waktu
(menit)
I
Awal



·       Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan.
·       Guru menunjukkan contoh antologi puisi, kemudian bertanya jawab tentang berbagai sastrawan dan antologinya.



Tanya jawab



15’
Inti
·       Guru menunjukkan contoh puisi dan menganalisis bahasa, pilihan kata, rima dan maknanya bersama siswa.
·       Siswa menganalisis bahasa, pilihan kata, rima, dan makna puisi dari sebuah antologi puisi secara kelompok.
·       Guru memberikan penilaian terhadap hasil yang dikerjakan siswa.




Diskusi kelompok




50’
Akhir
·      Guru dan siswa melakukan refleksi dengan bertanya jawab seputar kesulitan siswa ketika pembelajaran.

Tanya jawab

15’
II
Awal
·      Guru menanyakan tugas siswa pada pertemuan sebelumnya.

Tanya jawab

15’
Inti
·      Siswa secara berkelompok bertanding dalam kuis.
·      Kelompok yang menang mendapat reward.

Kuis



50’
Akhir
·      Guru dan siswa melakukan refleksi dengan bertanya jawab seputar manfaat mempelajari ciri-ciri puisi dari sebuah antologi.


Tanya jawab


15’

VI.  Media dan Sumber Belajar
·        Media                         :
-         Teks puisi “Jalan Segara” Taufik Ismail.
-         Contoh antologi puisi Tebaran Mega (Sutan Takdir Alisjahbana), Aku ini Binatang Jalang (Chairil Anwar), dan Asmaradana (Goenawan Muhamad).
-         Slide materi.
·                                                       Sumber            :
Pradopo, Rachmat Djoko. 1987. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

VII.      Penilaian
Penilaian hasil
·      Teknik penilaian            : tes tulis
·      Bentuk  instrumen          : soal uraian + rambu jawaban
·      Instrumen                      : pertanyaan kuis

                                                                                     Malang, 1 Februari 2012
Mengetahui,     
Kepala Sekolah,


.------------------------

Guru Pengajar,



------------------------------

,
                                                                                    
                                                                         
LAMPIRAN MATERI

Unsur-unsur Pembangun Puisi
Secara garis besar, puisi dibangun oleh dua unsur pokok, yaitu unsur fisik dan unsur batin. unsur fisik, yaitu unsur-unsur yang langsung tampak pada fisik puisi. Unsur fisik ini meliputi:
1.  Diksi (pilihan kata), dalam menulis puisi penyair harus cermat dalam memilih dan mempertimbangkan kata-kata yang akan dipakainya dalam puisi agar mampu mewakili suasana, perasaan, serta keindahan puisinya. Diksi atau pilihan kata akan sangat menentukan keindahan dan kebermaknaan puisi. Kata-kata dalam puisi cenderung konotatif dan kias sehingga akan memberikan nilai rasa tertentu. Cermatilah diksi pada kutipan puisi Chairil Anwar di bawah ini!
....
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka  dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
….
(Aku, 1942)
       Chairil Anwar memilih kata aku, binatang jalang, meradang karena kata-kata ini dianggap yang paling tepat dan kuat dalam menggambarkan perasaannya. Kata aku terasa lebih kuat daripada saya, meradang terasa lebih kuat daripada berteriak, demikian juga dengan binatang jalang kata ini mampu menimbulkan imajinasi yang kuat pada diri pembaca.
Barfield sebagaimana yang dikutip oleh Pradopo (2005:54) mengemukakan bahwa kata-kata dipilih dan disusun dengan cara yang sedemikian rupa hingga artinya menimbulkan atau dimaksudkan untuk menimbulkan imajinasi estetik, dan hasilnya itu disebut dengan diksi puitis.

2. Gaya bahasa (majas), dalam menyampaikan ide pada sebuah puisi sering kali penulis menggunakan bahasa kiasan, yakni tidak secara langsung mengungkapkan makna asli tetapi melalui perumpamaan-perumpamaan dan sebagainya. Bahasa kiasan juga merupakan unsur untuk mendapatkan kepuitisan. Berikut contoh majas-majas yang terkandung dalam sebuah puisi.

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta
Personifikasi, benda mati dianggap memiliki sifat seperti manusia
Di atas roda-roda baja mereka berkendara
Metafora (kiasan langsung), artinya benda yang dikiaskan tidak disebutkan.

Matanya bagai bintang timur
Dalam malam gulita
Perbandingan (simile), benda yang dikiaskan kedua-duanya ada bersama pengiasnya.

3.  Rima adalah pengulangan bunyi dalam puisi untuk menimbulkan efek keindahan. Pengulangan bunyi tidak hanya terjadi di akhir setiap larik atau baris, tetapi juga bisa terjadi di awal dan di tengah pada setiap baris.
 Dalam puisi bunyi bersifat estetik atau indah. Bunyi memiliki peranan yang sangat penting dalam puisi, yaitu untuk memperdalam ucapan, menimbulkan rasa, dan menimbulkan bayangan angan yang jelas (Pradopo, 2005:22).
Perhatikan rima pada kutipan puisi Taufik Ismail berikut!
.......
Ini dari kami bertiga
Pita hitam pada karangan bunga
Sebab kami ikut berduka
Bagi kakak yang ditembak mati
Siang tadi
(Karangan Bunga, 1966)

4. Tipografi, yaitu tata wajah atau tata letak kata-kata, baris-baris, serta bait-bait dalam sebuah puisi. Perhatikan tipografi pada puisi di bawah ini!


Tanpa Kata
Tanpa kata
         jadi guru tak bisa
Tanpa kata
         jadi dokter tak bisa
Tanpa kata
         jadi insinyur tak bisa
Tanpa kata
         jadi apa?
.......

Sudah Waktu
Sudah waktunya sekarang
Kau mengembalikan
         rumput
                     tangkai
                                 ranting
                                             pepohonan
                                                         ke dalam dirimu
                                                                                 .........
(Soetardji Calzoum Bahri)
5. Citraan (pengimajian) adalah gambaran-gambaran angan yang dibentuk penyair melalui kata-katanya di dalam puisi. Citraan dimaksudkan agar pembaca dapat memperoleh gambaran konkret tentang hal-hal yang ingin disampaikan oleh pengarang atau penyair. Dengan demikian, unsur citraan dapat membantu kita dalam menafsirkan makna dan menghayati sebuah puisi secara menyeluruh. Jenis citraan terbagi menjadi tujuh, yaitu citraan penglihatan (visual), pendengaran (audio), perabaan, penciuman, pengecapan, gerak (kinestetik), dan perasaan (taktil) (Pradopo, 2005:81).

Unsur batin, yaitu unsur-unsur yang tidak langsung tampak pada fisik puisi, artinya harus digali dari fisik puisi tersebut. Unsur batin meliputi:
1. Tema, yaitu gagasan pokok atau pikiran pokok yang melandasi penyair dalam menulis puisi. Keberadaan tema tersirat dalam keseluruhan isi puisi.
2. Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan penyair melalui sebuah puisi. Pesan-pesan tersebut biasanya dihadirkan dalam ungkapan yang tersembunyi.
3. Perasaan, yaitu hal yang diekspresikan penyair dalam puisinya tersebut, mengingat bahwa puisi merupakan karya sastra yang paling mewakili ekspresi perasaan penyair.
4. Nada, yaitu sikap penyair terhadap pembaca melalui sebuah puisi. Nada ini bisa menyindir, menggurui, menasihati, atau hanya bercerita, dan sebagainya.
5. Suasana, yaitu keadan jiwa pembaca setelah membaca puisi atau akibat psikologis yang dialami oleh pembaca. Misalnya sedih, terharu, gembira, dan sebagainya.


LAMPIRAN SOAL KUIS

JANGAN LAGI ENGKAU BERDIRI
Goenawan Mohamad

Jangan lagi engkau berdiri
di jendela-jendela sunyi dan kelam kali
Jangan lagi engkau tak mengerti
sajak apakah yang tinggal sendiri

Sajak yang ada mendengar bumi, bumi yang letih
Sajak yang ada mendengar hidup, hidup yang
menagih
Sajak yang ada melihat abad, abad yang bersih
Bagaikan bulan yang timbul: memutih putih

                                                                        (1963)

Soal dan Jawaban
1.    Rima apa yang terdapat dalam puisi tersebut?
Rima beraturan (aaaa)
2.    Majas apa yang terdapat dalam penggalan baris bumi yang letih?
Personifikasi
3.    Apa makna baris berikut?
Jangan lagi engkau berdiri
di jendela-jendela sunyi dan kelam kali
Jangan terpaku pada kehidupan masa lalu atau kehidupan yang tidak baik
4.    Citraan yang terdapat dalam baris Jangan lagi engkau berdiri?
Penglihatan
5.    Citraan yang dalam baris Sajak yang ada mendengar hidup, hidup yang menagih?
Pendengaran
6.    Majas yang terdapat dalam baris Bagaikan bulan yang timbul: memutih putih?
Simile
7.    Persamaan bunyi apa yang terdapat pada bait pertama?
Asonansi i
8.    Persamaan bunyi apa yang terdapat pada bait kedua ? ( Aliterasi h )

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Bagikan ke X Berbagi ke Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Sponsored

  • banners
  • banners
  • banners
  • banners

Pengunjung Online

Artikel

  • Apresiasi Cerpen (1)
  • Apresiasi Puisi (1)
  • BIN 7 (1)
  • BIN 8 (14)
  • BIN 9 (2)
  • Drama (1)
  • Fakta Opini (1)
  • Kebahasaan (2)
  • Kesastraan (6)
  • Ketatabahasaan (3)
  • Majas (1)
  • Menulis (1)
  • Pidato (1)
  • Surat (1)

Bahan Ajar Terminati

  • KONJUNGSI DALAM BAHASA INDONESIA
    Konjungsi Konjungsi =kata penghubung=kata sambung Fungsi konjungsi menghubungkan : 1. kata dengan kata 2.kalimat dengan kalimat 3. paragraf...
  • UNSUR EKSTRINSIK KARYA SASTRA
    Unsur Ektrinsik Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangunan ata...
  • UNSUR-UNSUR INTRINSIK KARYA SASTRA PROSA
      Pengantar Unsur intrinsik adalah unsur-unsur pembangun karya sastra yang dapat ditemukan di dalam teks karya sastra itu sendiri. Pada umum...
  • PENGEMBANGAN RPP KELAS VIII SM GENAP
    RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP 1-12 ) Sekolah                         : SMPN   Mata Pelajaran             : Bah...
  • Contoh : Menulis Rangkuman Isi Buku
    Standar Kompetensi: 12. Mengungkapkan informasi dalam bentuk rangkuman, teks, berita, slo gan/poster. Kompetensi Dasar: 12.1. Menulis ran...
  • Langkah Merefleksi Puisi
    Langkah merefleksi puisi ( memparafrase/memprosakan puisi) Carilah kata-kata bermakna konotasi/kata bermakna kias/makna lain/makna bu...
  • BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ULANGAN TENGAH SEMESTER SEMESTER GENAP ( PAKET C )
    1.        (1) Udara di Malang terasa dingin. (2) Kali ini dinginnya melebihi hari-hari sebelumnya. (3) dinginnya udara di Bogor mencapai 24...
  • Contoh Penulisan Unsur Surat Resmi
    1 .  Kepala Surat    PEMERINTAH  KOTA  M...
  • UKK BIN PAKET B 2012
    ( Bacalah penggalan cerpen di bawah ini dengan cermat untuk soal nomor 1, 2, dan 3 )! Tapi itu pasti salah, mereka terjebak dalam dunia y...
  • Contoh : Cerpen Menarik untuk Pembelajaran Karakter
    Selamat Pagi Pak Guru! (Cerpen oleh : Ramdhani Nur) Yah, inilah dunia yang diciptakan Pak Guru pada generasinya. Menghormati dan menyayan...

Buku Tamu

Followers


KELAS BINAAN 1

KELAS BINAAN 2

KELAS BINAAN 3

Statistik Pengunjung

Diberdayakan oleh Blogger.

Belajar Mendongeng

Mengenai Saya

Foto saya
SUMBER BELAJAR
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Sumber Belajar adalah alternatif media belajar bagi para siswa tentang mata pelajaran bahasa Indonesia yang dipilih dari berbagai sumber dengan topik-topik yang disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku
Lihat profil lengkapku

PENGEVIEW TIDARVI


Piketnol Jembatan Lawas

Cari Blog Ini

 

© 2010 My Web Blog
designed by DT Website Templates | Bloggerized by Shies Adja | Shies Adja